Assalamualaikum,
Wah udah mau akhir tahun lagi yah, dan sebentar lagi awal tahun, yess naik gaji. Biasanya awal tahun gaji suka naik ya, alhamdulillah. Eh meskipun gaji naik dari tahun ke tahun, otomatis pengeluaran juga sama naiknya. Pengeluaran juga semakin besar, seiring dengan naiknya gaji, ya kan? Padahal saya nih nanti awal tahun niat pengen beli notebook baru, semoga saja harga notebook enggak ikut naik yah, aamiin.
Eh tapi emang kenyataannya begitu, setiap penghasilan naik, otomatis biaya hidup ikut merangkak. Meski memang sih saya ini hanyalah seorang karyawan bukanlah pengusaha yang tingkat risikonya tinggi, namun buat saya pribadi sih meski begitu saya harus tetap bisa mengendalikan serta mengelola keuangan saya pribadi sebagai karyawan.
Sebagai karyawan kan bisa saja kena phk kan? atau bisa saja kalau lagi bete sama rekan kerja dan rekan kerjanya nyebelin, ya udah mending resign aja. Bakalan ada masa dimana kita berhenti kerja, sekarang, besok atau tahun depan. Iya kan? Karena berhenti kerja itu ga harus di phk perusahaan, tapi juga atas keinginan diri sendiri. Kalau sudah tidak nyaman gimana? masa sih mau memaksakan kerja meski sudah tidak nyaman bekerja?
Sebagai karyawan kan bisa saja kena phk kan? atau bisa saja kalau lagi bete sama rekan kerja dan rekan kerjanya nyebelin, ya udah mending resign aja. Bakalan ada masa dimana kita berhenti kerja, sekarang, besok atau tahun depan. Iya kan? Karena berhenti kerja itu ga harus di phk perusahaan, tapi juga atas keinginan diri sendiri. Kalau sudah tidak nyaman gimana? masa sih mau memaksakan kerja meski sudah tidak nyaman bekerja?
Maka dari itu saya mematangkan pikiran saya, bahwa saya harus mampu mengelola keuangan pribadi saya, agar saya bisa hidup selalu damai dan tentram, uhuk. Dan cara saya mengelola keuangan pribadi ini dilakukan dari dulu sebelum saya nikah dan sampai sekarang saya masih melakukannya, khususnya untuk gaji sendiri. Karena kalau gaji ayahnya Marwah saya catat dalam pembukuan yang berbeda. Kenapa saya memisahkan gaji saya dan suami? Karena saya tidak mau nantinya malah pusing haha, tapi tetap saja yang pegang keuangan di rumah adalah saya, ayahnya Marwah sih cuman terima beresnya saja, hehe.
Semoga bermanfaat ya tips sederhana dari saya :).
Tentang Gaji Bulanan
Saya selalu menyisakan gaji bulanan, jadi saya ga pernah menghabiskan semua gaji saya. Saya biasanya menyesuaikan kepentingan, jika banyak pengeluaran ya saya sisakan 20 persen saja, namun jika saya sedang merasa ga butuh belanja - belanji saya pernah menyimpan sampai 40 persen nya. Dan uang ini saya simpan dalam rekening yang berbeda dan tidak ada ATM nya, jadi kalau mau ambil uang harus ke bank, kan suka males ya kalau ke bank, jadi uang masih aman tersimpan.
Tentang Prioritas
Prioritas dalam pengeluaran ini penting. Saya selalu membayarkan dulu yang wajib, dan itu harus. Misalnya utang, cicilan dan tabungan. Ya tabungan adalah prioritas, jadi saya anggap tabungan sebagai utang masa depan.
Mengukur kemampuan
Ini berlaku ketika saya berbelanja, jadi saya berbelanja itu sesuai dengan kemampuan keuangan saya, jadi saya punya semacam reminder sendiri gitu. Untuk urusan ini harus bisa melawan nafsu dari dalam diri, nafsu belanja kadang lebih besar dibandingkan nafsu maka, haha.
Investasi Dan Penghasilan tambahan
Saya sadar betul, saya bukan pegawai negeri yang tidak mendapatkan pensiun. Jadi saya wajib berinvestasi sebagian dari gaji saya, banyak loh sekarang investasi yang keren - keren.
Selain investasi, penghasilan tambahan adalah penolong. Ya apalagi saya sebagai blogger yang alhamdulillah sih job review nya selalu ada, kan lumayan banget tuh dijadikan penghasilan tambahan, penghasilan tambahan ini saya masukkan ke pos yang berbeda, soalnya kalau saya campur adukkan dengan gaji saya atau gaji ayahnya Marwah takutnya nanti malah lieur mengelola nya, jadi mending saya pisah - pisahkan saja, tapi mereka apa gak kangen ya saya pisah - pisah gitu? wkwkkwkw.
Gimana? Menurut teman - teman penting gak sih mengelola dan membuat pembukuan keuangan pribadi???Sharing yuk.
Wassalam,
Bandung, mendung.
Tian Lustiana
Mba Tian, aku juga suka investasi untuk masa depan
BalasHapusDemi kemaslahatan hidup di masa depan ya mbak
HapusSepakat banget dengan poin mengukur kemampuan, Mbak. Kadang kita keblinger, gaji naik, pendapatan naik, gaya hidup ikut bengkak juga ...
BalasHapusIya kalau ga inget dan gak mengukur kemampuan suka khilaf hehe
Hapuskalau saya, abis terima duit langsung di poskan sesuai kebutuhan. setelah itu buat catetan pengeluaran. 2 langkah itu udah membuat keuangan saya lebih jelas dan sehat.
BalasHapusiya memang kalau gak ada pencatatan secara rinci yang ada uang ga jelas rimbanya deh
HapusBisa jad Ilmu untuk persiapan pernikahan ini. hehehe
BalasHapusalhamdulillah kalau bermanfaat
HapusAku suka bagian investasinya juga, alhamdulillah dikit2 nabung emas. Tapi harapanku sih mbak, aku bisa beli rumah or tanah kelak aamiiin #kenceng hehe
BalasHapusTFS yaaa
aamiin, semoga semua impian dan rencana kita diberikan kemudahan yaaa, aamiin
HapusArtikelnya bagus mbak, penting banget menge
a keuangan semuda mungkin. Tambahan nih buat sharing, di anggarain khusus buat di sedekahin.
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih banyak sudah mengingatkan ya mas
Hapussoal keuangan... akhir-akhir ini saya resah soal ini mak. beberapa bulan jd istri, saya merasa belum lihai menge
a keuangan keluarga dg baik.
BalasHapusmana yang harus didahulukan, membeli mobil atau renovasi rumah ya Mbak?
BalasHapusterima kasih dan salam kenal
Wiih, keren nih tipsnya, makasih yaa. cocok banget buat org kyk saya yg kadang suka ada barang bagus, lgsg ke
gin beli
BalasHapusSama teh, saya jg udah ky gini sjk sbelum nikah... Jd udah biasa...
BalasHapuswah, saya termasuk orang yang teledor dalam menge
a keuangan
BalasHapussehingga saat ini harus kelabakan dengan kondisi ekonomi
mungkin memang ada baiknya mengatur keuangan dengan bijak deh
sekarang tinggal menyesal hiks
Pas banget nih buat jomblo yang susah nabung kayak ane, makasih banegt infonya mba, bermanfaat banget
BalasHapusminta sarannya nih mbak... saya sendiri lebih suka hemat daripada jajan ataupun belanja, tapi masalahnya saya itu pelit sama diri saya sendiri. misalnya kalau makan, saya lebih pilih yg murah2 walaupun gak ada vitaminnya...
BalasHapusinvestasi untuk masa depan emang sangat penting sekali ya mbak
BalasHapusTulisan sangat bermanfaat, apalagi jika sedang membuat usaha sendiri harus
ter ke
a kuangan pisahan kas usaha dan pribadi.
BalasHapus