Tentang Bahan Pengawet Pada Makanan

Assalamualaikum,

Duh, kok ngeri ya sekarang banyak banget makanan atau cemilan anak yang memakai bahan pengawet dan tersebar pula dipasaran. Sebenernya sih tujuan dari menambahkan pengawet pada makanan itu supaya makanan tetap fresh alias awet ga cepet busuk. Tapi gimana kalau makanan yang diawetkan itu makanan yang menjadi favorite anak - anak? 

Apalagi neng Marwah tuh suka pengen jajan chiki lah, jajan jus dalam kemasan lah atau jajan makanan lain yang instant. Eh sebenernya bukan neng Marwah aja sih, ibunya juga sama doyannya ngemil makanan instant makanya nih badan lebih cepat melar deh, huhu. 

Kan, bahan pengawet pada makanan terutama pada makanan anak itu dampaknya buruk loh, apalagi untuk kesehatan anak. Makanan yang mengandung pengawet itu kan kandungan nutrisinya sudah berkurang atau malahan gak ada nutrisinya. Bukan hanya itu, bahan pengawet juga kalau penggunaannya tanpa kendali alias ga ada takarannya yang ada memicu kanker dan penyakit lainnya, serem kan ya? 

Tapi ada juga loh bahan pengawet yang memang sudah legalkan alias boleh digunakan asalkan dengan takaran yang sesuai oleh BPOM(Badan Pengawas Obat dan Makanan) diantaranya adalah benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Bahan pengawet yang populer atau yang memang banyak digunakan itu adalah natrium benzoat (sodium benzoat) yang digunakan untuk menghambat bahkan menekan tumbuhnya mikroorganisme pada makanan, natrium benzoat ini biasanya digunakan atau ditambahkan pada minuman ringan, jus buah kemasan, sirup dan bumbu - bumbu. 

Meski memang sudah disebutkan oleh BPOM itu aman ya tetap saja natrium benzoat ini kalau dikonsumsi sering dan dalam waktu yang lama juga bisa memiliki dampak yang bahaya bagi kesehatan anak. Duh apakah anak jadinya harus diberikan tambahan vitamin ya agar tubuhnya mampu menangkal bahaya dari bahan pengawet ini? 

Natrium benzoat ini jika ada reaksi sama vitamin C bisa membentuk senyawa baru loh yang namanya senyawa benzene dan sifatnya karsinogenik. Karsinogenik itu adalah zat yang menyebabkan timbulnya kanker. Nah begitu juga kalau makanan yang mengandung natrium benzoat ini dipanaskan, proses panas ini bakalan membantu konversi benzoat berubah jadi benzena lebih cepat dari seharusnya.

Terus jika natrium benzoat ini sering dipakai pada minuman ringan yang sangat disukai anak yah. Nah perpaduan nya dengan pewarna makanan bisa menyebabkan anak menjadi ADHD (Attention Deficit-Hyperactivity Disorder) atau anak akan menjadi lebih hiperaktif. Duh jangan sampai deh ada nama bayi atau nama anak kita yang sakit gara - gara bahan pengawet ini ya, naudzubillah! 

Maka dari itu kita sebagai orang tualah yang harus ekstra banget memilah dan memilih makanan atau minuman bahkan jajanan anak, karena sulit banget menghindari makanan yang mengandung pengawet. Jalan satu - satunya ya masak sendiri, aman kan? Sehat pula! 

Masak sendiri, selain sehat juga hemat. Jadi ibu masih bisa menyisihkan uang belanja deh, kan jauh banget tuh harga beli makanan yang sudah jadi sama makanan yang belum jadi alias harus diolah, selisihnya kan lumayan buat nabung. 

Saya selalu membekali neng Marwah ketika sekolah, di sekolah neng Marwah tidak pernah jajan karena memang tidak ada kantin jadi bekal dari rumah saja. Karena kan kalau bekal dari rumah masakan ibu lebih sehat dan tentunya bergizi karena tau bahan yang dimasaknya dan enggak instant. Meski kadang ibu lelah masakin bekal pagi - pagi buta tapi demi kesehatan anak mah semua lelah pun hilang asalkan makanan habis tiada tersisa, betul kan ibu - ibu?

Semoga anak - anak kita sehat selalu ya dan juga semua teman - teman diberikan kesehatan supaya bisa terus memasak makanan lezat nan sehat untuk anak - anak, aamiin. 

Cheers

Wassalam,

Tian Lustiana