Bismillah,
Ayo
Nabung Di Bank. Beberapa waktu ini gembar - gembor #AyoNabungdiBank bahkan
menjadi hestek. Ini tujuannya bagus sekali sih menurut saya, nabung ya mending
di Bank. Eh Tian emang ada yang nabung selain di Bank? Ada, bahkan
banyak.
Contoh nyatanya adalah
orang tua saya. Ya, orang tua saya dulu nabung uang buat biaya kuliah saya
bukan di Bank, dan berakhir rugi. Bunga yang diharapkan tak ada, uang
tabungannya pun raib. Hanya bisa mengeluh saja, mau ngadu, ya ngadu sama siapa.
Orangnya ga mau bertanggung jawab.
Jadi gini, kejadiannya
sudah lama sekali memang puluhan tahun lalu, namun saya yakin masih ada sampai
sekarang orang seperti ini. Jadi kedua orang tua saya menyimpan uang di sebuah
toko obat di Garut, banyak yang bilang lumayan bunganya loh bisa buat disimpan
kembali. Siapa sih yang ga tergiur uang tambahan, ya kan? Kedua orang tua saya
pun akhirnya tergiur dan menyimpan uang 20juta di toko itu. Bulan pertama
sampai ke enam lancar, bulan selanjutnya mogok dan berakhir tragis. Tokonya
disegel polisi karena banyak diadukan yang tertipu, uang warga banyak yang
hilang dan digelapkan. Mau ambil barang2 di tokonya pun obat - obatan, dan
males. Akhirnya kedua orang tua saya merelakannya meski perih. Hiks.
Tuh kan, mau untung malah rugi
kan? Hiks!
Sejak kejadian itu, orang
tua saya terutama bapak selalu mewanti - wanti, kalau mau simpan uang di Bank
aja, jelas.
Ya, memang. Menabung itu
mendingan di Bank, jelas dan kalau terjadi apa - apa sama Bank nya misalnya
bangkrut maka uang kita akan dijamin loh sama LPS. Temen - temen pastinya sudah
kenal dong sama LPS, apaan sih LPS itu?
LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) adalah suatu lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia. Badan ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang ditetapkan pada 22 September 2004. Undang-undang ini mulai berlaku efektif 12 bulan sejak diundangkan sehingga pendirian dan operasional LPS dimulai pada 22 September 2005. LPS berstatus badan hukum dan bertanggung jawab kepada presiden Republik Indonesia. (Wikipedia)
Nah
kebetulan banget nih gengs, saya mendapatkan undangan dari Ayo Media buat bahas
seputar Keuangan Milenial di Era Digital ini, ya berhubung saya masih usia
Milenial jadi tertarik banget nih mengikuti acara ini, apalagi Ayo Media ini
menggandeng LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), tambah mupeng ikutan acaranya.
Acara kece ini bertempat di Hotel Courtyard, Dago - Bandung. Narasumber nya
langsung dari LPS loh, bapak AZ. Mutakin selaku Public Relation Officer
LPS dan teh Mellysa Widiastuti dari Ayo Media.
Ayo Diskusi Bersama LPS dan Ayo Media Tentang Keuangan Milenial "Financial Freedom" di Era Digital
Generasi
Milenial sekarang tuh akrab sekali dengan e wallet, buat apa? biar cashless
gaes, ga keren didompetnya numpuk uang, yang keren itu saldo OVO, GOPAY, DANA
dan LINK AJA nya buanyak, biar pas ada promo dan diskon tinggal klik aja.
Cashbacknya pun banyak. Jujur, itu mah saya. Haha. Yess, saya beberapa bulan
terakhir ini memang memasukkan uang kedalam e - wallet. Rencananya sih buat
jajan biar cashback, nah hasil cashback bisa buat bayar listrik, beli pulsa dan
jajan lagi. Tapi dipikir - pikir malah jadi konsumtif gini gaes. Huhuhu. Ya
tapi memang lumayan sih cashbacknya, Tapi kalau nabung atau nyimpen uang di
e-wallet ini jatuhnya bukan simpanan, jadi ingat yah bahwa sebanyak apapun gak
akan dijamin sama LPS.
Terus ya, sekarang tuh
teknologi yang pesat membuat banyak fasilitas keuangan berbasis digital lainnya
bermunculan, seperti Fintech dan aplikasi - aplikasi investasi seperti saham
dan reksadana. Praktis ya bertransaksi semudah itu? Gak ribet lagi yah? Tapi
tetep gengs, kita harus cerdas, teliti dan hati - hati yah dalam bertransaksi,
jangan asal saja. Memang sih sekarang tuh banyak yang sudah mengakui terdaftar
di OJK (Otoritas Jasa keuangan) dan LPS
(Lembaga Penjamin Simpanan) , yang harus kita
lakukan adalah mengecek kebenarannya, jangan sampai sudah tertipu baru sadar,
terlambat gengs.
Saya tadi udah jelasin ya
apa itu LPS. Nah sekarang bahasannya adalah apa sih tugasnya LPS? Terus
pengaruh LPS itu apa dan perlu ga sih tentang LPS ini disebarkan biar banyak
orang yang tau? Baik, saya akan jelasin nih sesuai dengan yang Pak Az Mutakin
jelasin di acara kemarin itu, semoga bermanfaat yaaa temen - temen.
Sejarah Pendirian LPS
Kita udah pada paham dong
bahwa Perbankan adalah salah satu komponen yang penting, bahkan mungkin bisa
dikatakan sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Kenapa? Demi menjaga
keseimbangan, kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Karena kestabilan Perbankan
ini sangat memberikan pengaruh terhadap stabilitas perekonomian.
Tahun 1998, terjadi krismon
alias krisis moneter, saya kalau ga salah pada tahun 98 itu masih kelas 1 SMP,
seenggaknya saya masih ingat bahwa pada masa itu Krisis Moneter menerjang
Indonesia bahkan ada 16 bank yang dilikuidasi, akibatnya apa? turun dong
tingkat kepercataan masyarakat terhadap sistem perbankan.
Pemerintah tak tinggal
diam, langsung mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya adalah pemerintah
memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank, termasuk simpanan
masyarakat (blanket guarantee). Keputusan pemerintah ini ditetapkan
dalam Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988, yakni tentang Jaminan
Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum dan Keputusan
Presiden Nomor 193 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank
Perkreditan Rakyat.
Agar rasa aman tetap tercipta
bagi nasabah penyimpan dan juga buat menjaga stabilitas sistem perbankan,
program penjaminan yang luas lingkupnya digantikan dengan sistem penjaminan
terbatas. Kemudian dikeluarkan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan yang mengamanatkan pembentukan suatu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
sebagai pelaksanan penjaminan dana masyarakat. Kemudian pada tahun 2004 tanggal
22 September, Presiden RI mengesahkan Undang - Undang RI Nomor 24 tentang
Lembaga Penjamin Simpanan, nah berdasarkan UU tersebutlah, LPS suatu lembaga
independen yang memiliki fungsi menjamin simpanan nasabah penyimban dan juga
turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.
Undang - Undang ini berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak
itulah LPS resmi beroperasi hingga kini.
Program Penjamin
Simpanan
LPS akan menjamin semua
simpanan nasabah hingga Rp. 2 Milyar Rupiah untuk setiap nasabah per Bank,
asalkan memenuhi beberapa kriteria yang sudah ditentukan. selalu ingat , 3T yaa
gengs. Jadi ga asal - asalan karena gak semua Bank bisa diakui dan diberikan
jaminan oleh LPS.
Kriteria
Simpanan Layak Bayar (3T) :
- Tercatat pada
pembukuan Bank . Penting nih, semua aktivitas perbankan kita
terutama simpanan wajib tercatat dalam pembukuan Bank. Makanya ada buku
tabungan atau rekening koran kan? Nah jangan pernah males buat cetak buku
tabungan secara berkala yah, cek apakah setiap transaksi yang dilakukan
sudah tercatat dengan baik dan benar oleh pihak Bank, jangan sampai
simpanan kita ga tercatat. Saya termasuk yang suka lupa ngeprint buku tabungan,
alasannya males. haha. Jangan ditiru yah. Tapi setelah dapet ilmu dari Pak
Az Mutakin dari LPS saya langsung print rekening koran dan cek semua
transaksi dari awal bulan. Jika transaksinya ga tercatat dalam pembukuan
Bank, uang simpanan kita ga bakalan di jamin LPS, bahkan misalnya jika
Bank yang bersangkutan bermasalah pun LPS ga akan mengganti simpanan kita
jika memang tidak tercatat. Jadi jangan males print dan cek rekening koran
atau buku tabungan yaaa gengs.
- Tingkat bunga simpanan tidak
melebihi bunga penjaminan LPS. Siapa sih yang ga tergiur jika
ada yang menawarkan simpanan dengan bunga 8% atau lebih dari 8%, ya kan?
NAh, menurut penuturan dari pak Az Mutakin kemarin, bunga penjaminan LPS
itu maksimalnya 6.5%, jadi jika bunga simpanan temen - temen diatas itu
maka ga akan dijamin simpanannya jika terjadi sesuatu. Makanya harus rajin
update tentang batas bunga penjaminan LPS, nah biasanya tuh pada Bank yang
terdaftar di LPS itu suka ada informasinya kok, jadi rajin - rajin aja cek
yah. Info juga nih saya dapatkan kemarin, bahwa kita tuh harus hati - hati
juga milih deposito yang bunganya tinggi, jadi pilihlah yang bunganya
wajar - wajar saja.
- Tidak melakukan tindakan yang
merugikan Bank. Melakukan tindakan merugikan
orang lain atau pihak lain tentu imbasnya akan merugikan diri sendiri,
sepakat? Begitu juga dengan merugikan bank. Nah merugikan dalam hal apa
nih? Misalnya merugikan Bank dengan punya kredit macet. Punya cicilan ya
rajin lunasi dan bayar tepat waktu jangan sampai menjadi kredit macet yah.
Karena tindakan itu sudah merugikan Bank. Contoh nyata nya kemarin
dipaparkan sama Pak Az Mutakin, misalnya nih kita punya tabungan di suatu
Bank senilai kurang lebih 30 jutaan terus punya masalah kredit macet
senilai 15 jutaan, otomatis dong tabungan yang senilai 30 juta itu ga akan
diganti sama LPS soalnya kan kita sudah dianggap telah melakukan tindakan
merugikan Bank. Begitu.
Batas waktu pengajuan klaim
Penjaminan Simpanan Layak Dibayar LPS adalah proses kerja LPS nya itu selama 90
hari ( untuk menganalisa dan memberikan keputusan layak atau tidak layak
bayar). Dan batas pengambilannya itu sampai 5 tahun (pengambilan di kantor
pusat, Jakarta) nah jika setelah 5 tahun tidak diambil maka akan hangus.
Udah pada tau kan bahwa
semua ada prosesnya, jadi ikuti alurnya dan nikmati hasilnya. Jangan tergiur
bunga besar dan ingat Ayo Nabung di Bank! . Temen - temen juga harus paham nih
produk Bank apa saja yang dijamin LPS, adalah :
Bank
Konvensional
✔️ Giro
✔️ Deposito
✔️ Sertifikat Deposito
✔️ Tabungan
✔️ Bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Bank
Syariah
✔️ Giro wadiah & Giro Mudharabah
✔️ Tabungan Wadiah & Tabungan Mudharabah
✔️ Deposito Mudharabah
✔️ Simpanan lain yang sudah ditetapkan LPS.
Aset yang kini sudah
terkumpul di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tercatat per 31 oktober 2019
adalah sebesar Rp. 119.4 Triliun.
→ 94.3 % bentuknya
investasi dalam Negara
→ 4.93% dalam bentuk kas
& piutang
→ 9.39% dalam bentuk asset
lain
→ 0.09% bentuk asset
tetap.
Makanya ayo nabung di Bank,
apalagi sekarang tuh banyak kan Bank nya dan tenang Bank zaman now punya banyak
digital banking jadi tetap bisa mewakili jiwa - jiwa milenial yang berbasis
digital. Jangan pernah ragu nabung di Bank, soalnya kan dijamin LPS, jika
seandainya ada apa - apa sama Bank nya kita ga akan rugi, asalkan syarat 3T
yang sudah saya jelaskan itu terpenuhi.
Itulah ilmu yang saya
dapatkan dari Pak Az Mutakin di acara Financial influencer Digital Camp 2019
.
Setelah pak Az Mutakin
berbagi ilmu, ada teh Melly Selaku Sosial Media Strategis Ayo Media memberikan
ilmu baru juga nih, adalah tentang :
Financial Freedom in Digital Era
Sadar ga sih gengs, kalau
kaum milenial tuh senang banget menghamburkan uang? Sadar juga ga sih kalau
kaum milenial tuh paling seneng menghamburkan uang hanya untuk dikenang saja
bukan untuk dimiliki, contoh nyata TRAVELLING, foto ketika holiday kan hanya dikenang, uang keluar jutaan tapi
hanya punya kenangan dan foto doang, bener kan? Nyengir deh da rumaos,
hehe.
Memang, kaum milenial tuh
erat sama boros, ada loh surveynya. Ini dikemukakan sama teh Melly pada acara
beberapa hari lalu. Sebuah pernyataan yang memang real dan mungkin menampar
buat yang merasa, buat yang tidak merasa ya biasa aja.
➤ Prediksi mengatakan, 95%
milenial Indonesia ga akan punya rumah pada tahun depan, 2020.
➤ Go Banking rate
mengemukakan bahwa milenial zaman now boros untuk kebutuhan gaya hidup.
➤ Sebanyak 69% milenial
Indonesia ga punya strategi keuangan.
➤ Bunga tabungan yang
dimiliki milenial kalah dengan inflasi.
➤ Hampir 80% milenial
memiliki tabungan konvensional.
See? Dari hasil survey ini, bisa disimpulkan bahwa memang milenial
zaman now itu boros, merasa gak gengs? Ini karena kurang edukasi keuangan apa
gimana yah? Apa memang gaya hidup yang menuntut?
Padahal ya, sekarang tuh
kan era digital dimana semua kemudahan bisa dirasakan dengan internet dan dunia
digital. Nyari tambahan pendapatan bisa dengan mudah dilakukan asalkan kreatif.
Sosiala media aja bisa menjadi lahan empuk buat mencari pundi - pundi, betul?
Lihat saja, banyak blogger, influencer, vlogger, selebgram, youtuber yang masih
mudah dan sukses dengan branding masing - masing. Jadi nyata kan bahwa sosial
media bisa menghasilkan, asalkan kreatif.
Sekarang tuh brand lebih
seneng menggaet influencer lewat sosmed nya. Dunia internet sudah maju , maka
kita sebagai user harus lebih maju dong. Peluang banyak jadi manfaatkanlah.
Jika sudah nambah pendapatannya, jangan lupa ayo nabung di Bank!
Teh Mellysa menjelaskan
tentang Financial Freedom in Digital Era. Maksudnya adalah kita tuh
harus memiliki :
Pendapatan pasif, pendapatan yang kita peroleh dari aset yang dimiliki. Jadi
logikanya gini misalnya kita punya rumah atau tanah nah biarkanlah aset itu
yang bekerja dan menghasilkan, kebayang kan diapain?
Pendapatan aktif , pendapatan yang dihasilkan dengan cara menukar waktu dan
pikiran, ya dengan bekerja.
Pendapatan investasi adalah uang yang bekerja
untuk kita.
Jadi, financial freedom itu apa sih gengs? hayoh yang mana?
Dari semua pendapatan itu
bakalan membuat kita menjadi seseorang yang bebas secara keuangan atau
financial freedom. Asalkan pencatatan keuangannya dan pengelolaan keuangannya
BENAR.
Menabung adalah salah satu
pengelolaan keuangan yang benar gengs. Maka jangan sungkan dan jangan ragu buat
nabung. Lagi – lagi saya ingatkan nabungnya di Bank yah. Menabung itu
manfaatnya banyak sekali, bisa deh temen – temen search sendiri ya di mbah
Google manfaat menabung tuh apa saja. Dengan ada uang di tabungan kita bebas
loh jika suatu hari ada dadakan , misalnya mendadak ingin beli tanah atau rumah
jika tabungan sudah cukup kan bisa, ya kan ? uang yang dihasilkan tidak akan
sia – sia kalau ditabungkan.
Menabung diawal dan
prioritaskan jangan sisihkan. Kalau disisihkan buat menabung alhasil yang
diprioritaskan adalah shopping. Jadi prioritas kan menabung. Tuliskan impian,
rincikan biayanya dan yuk nabung dari sekarang. Untuk financial freedom dimasa
mendatang. Aamiin.
Terimakasih LPS dan Ayo Media Network untuk kesempatan mendapatkan ilmunya yaaa. Buat temen - temen yang ingin tahu lebih banyak seputar LPS dan Ayo Media bisa langsung kepoin :
LPS
Instagram : @Lps_idic
Website : www.lps.go.id
Ayo Media Network
Instagram : @Ayomedianetwork
website : www.ayomedianetwork.com
With Love,
Wahh.. keren acaranya.. kapan ya bisa diundang ke acara ginian.. hahaha.
BalasHapusSemoga nanti bisa yaaa hadir ke acara kaya ilmu seperti ini.
HapusKalau soal menabung sih saya udah dr kecil dididik, apalg bank2 yg sdh terdaftar di LPS
BalasHapusBagus kalau memang terdidik dari kecil, tapi biasanya sudah besar suka lupa wkwkwkw
HapusMelek literasi keuangan terus klo mau invest bener bngt nih hrs tahu dr LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) , yang nelakukan mengecek kebenarannya,
BalasHapusIya harus kenal bener sama LPS dan paham yah, dan yang penting nabung di Bank jangan di e wallet hehe
HapusWah, harapan banget nih uang bisa bekerja untuk kita. Itu artinya kita harus bisa berinvestasi dari sekarang.
BalasHapusAamiin semoga uang bisa bekerja untuk kita yah. Semangat dan ayo nabung di Bank.
HapusKalau mengenai menabung emng perlu banget sih , apalgi di zaman now wajib tau dr LPS nya tapi kak kalau aku mending buat modal usaha karena semakin nambah uang nya dan uang bisa d putar
hi
BalasHapusIya harus kenalan lebih dekat sama LPS biar paham yah, dan jangan lupa nabung di Bank yaa dan mari investasi.
HapusSaya jadi ingat pas baru merantau, Mbak Tian. kata Bulek saya, Mbang nanti kalau sudah kerja dan gajian, simpan saja uangnya sama Bibi. Hahaha.. saya hanya tertawa saja.
BalasHapusLalu ada memang teman saya, Mbak. Dia tergiur menyimpan uangnya di koperasi yang memberi keuntungan besar. Awalnya beberapa bulan lancar, selanjutnya ya.. salam.
Jadi emmang dari dulu menyimpann uang paling aman ya, di bank. Apalagi semakin kuat jaminan keamanannya ya, Mbak. terus layanannya semakin berkembang.
Wah iya nyuruh nyimpen di bibi nya, hehehe mungkin mau diputar uangnya kali ya . Ya amannya nabung memang di Bank, jelas dan aman uang kita yah.
HapusIya bener mbak, banyak yang ngaku terdaftar di OJK (Otoritas Jasa keuangan) dan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) tapi kita tetep harus aware mengecek kebenarannya, jangan sampai sudah tertipu baru sadar ya.
BalasHapusIya jangan sampai menyesal pas sudah terjadi yah
HapusWah senengnya bisa ikutan acara seperti ini mbak? Biasanya akan bikin semangat gtu deh buat makin menge
a keuangan 
BalasHapusBetul sekali sebaiknya menabung di bank yang dijamin oleh LPS, tapi kadang emang kyk masyarakat di daerah yg sekiranya msh terpencil gtu blm paham, butuh kyk edukasi gtu kali ya dan mungkin dr bank2 pemerintah bisa lbh diperbanyak cabangnya di area2tertentu
Iya makanya harusnya sosialisasi ini tuh harus sampe pelosok daerah ya biar pada paham, soalnya di pelosok daerah masih banyak yang nabung di lintah darat huhuhu
HapusJadi ingat jalan dulu katanya kalau naruh uang di bawah kasur ya hehehe, kalau hilang bisa nangis deh. Nabung di Bank ada penjaminnya ya jadi aman deh buat masa depan
BalasHapusAh iya kebayang naruh uang dibawah kasur pas mau ambil eh hilang wkwkkww
HapusNabung di bank emang palinf aman ya..
BalasHapusApalagi klo banknya sudah dilindungi lps..
Aman, hati tenang pokoknya yah soalnya dijamin LPS simpanan kita.
Hapusbgus banget mba sharing ceritanya berbobot, ngeri ya prediksinya golongan milenial ga bakal punya rumah, duuuh bagaimana dengan nasib saya ya, semoga saya masuk yang 5% nya aamiin allahuma aamiin
BalasHapusAamiin, makanya rajin nabung di Bank ya jangan di e wallet heheh
HapusSo far sampai hari ini aku sih mau nabung sama bank, investasi juga sama bank. Tapi pernah sih dulu punya teman yang gak percaya dengan lembaga penyimpanan. Mereka sekeluarga beneran nyimpan uang di rumah.
BalasHapusSudah lama saya nggak nabung lho, karena saya lebih banyak investasinya. Tapi saya jadi kepikir untuk mengeprint buku tabungan saya. Jaga-jaga siapa tahu terjadi masalah, ya kan?
BalasHapusIkut acara begini makin semangat untuk lebih giat bekerja dan menabung selagi muda dan sehat ya mbak. agar masa mendatang kita bisa financial freedom ya mbak.
BalasHapusSaya nabung di Bank dari masih sekolah sampai sekarang meski sekarang ga fokus nabung karena lebih ke investasi.
BalasHapusEdukasi finansial memang kudu terus digencarkan ya Teh
a harta dgn baik dan benar
BalasHapusKarena banyak juga org dewasa yg ngga paham harus gimana menge
Kebetulan saya kerja di Bank dan sangat tau tentang LPS. Tetapi baru tau LPS telah mengadakan Digital Camp yang dihadiri oleh para blogger. Nice info mbak
BalasHapusYa Allah, baca ini sambil manggut-manggut. Bener ya jangan sampai tergiur sama yang namanya bunga bank. Suka heran sama yang naruh duit ke Bank plecit yang bunganya kadang terlalu indah untuk dibayangkan.
BalasHapusMenabung mau pun berinvestasi, memang kudu banget kita verifikasi dulu keamanan tempat kita menabung/berinvest itu, ya, Tian? Sudah dijamin oleh LPS belum agar kita terhindar dari kerugian akibat iming-iming keuntungan besar, padahal lembaganya saja enggak jelas.

BalasHapusThanks for sharing, Tian. Informatif kaya manfaat, nih. Tercerahkan banget saya!
Well noted! Wajib cek apakah bank nya ikut lps atau tidak yaa..
BalasHapusKonon kaum milenial lebih pilih travelling daripada investasi.
Eh saya koq salfok dengan tampilan slide iklan binomo, apakah termasuk materi yg di share di acara mba ?
Kasus di Garut tahun berapa, Teh? Sudah nasib sepertinya karena ikut tergiur oleh riba jadi gitu padahal ada bank yang aman meski bunganya kecil.
BalasHapusSaya termasuk yang jarang print buku tabungan karena nabung di BRI, tapi harus duipayakan agar lebih semangat lihat saldo yang ada di sana daripada jadi tempat numpang lewat transferam.
Bagus banget ini acaranyaa thankyou buat sharingnya informatif banget
BalasHapusDuh sepupuku ada yang masih kuno lho
BalasHapusNabung di "bawah bantal ", ya puluhan juta lha jumlahnya
Karena dia Penjahit yang lumayan orderannya
Waduh sedih juga baca cerita orang tuanya. Suami juga nabung di asuransi, uangnya hilang. Memang nabung agak susah, apalagi gaya hidup konsumtif anak milenial yaa.. Kebanyakan nyimpen di e-money buat belanja cashback.
BalasHapusAku masih percaya ama bank sih nabungnya. Ya paling deposito supaya engga sering diambil. Kalau investasi yang lain-lain belum berani, takut tertipu juga sih...
BalasHapusAcara semacam ini harus didukung kalau bisa ada terus tuh disepanjang kota di Indonesia....
BalasHapusNah, akhirnya menemukan juga nih tulisan mengenai LPS secara detil. Aku sudah lama banget tahu tentang LPS tapi nggak paham mereka itu kegiatannya apa. Cuma sebatas tahu LPS akronim dari apa. Sekarang, setelah tahu lebih banyak, sebagai nasabah bank sudah lebih lega dong ya. Meskipun tentunya kita sendiri berharap nggak terjadi sesuatu yang buruk di bank tempat kita menabung.
BalasHapusSaya baru paham nih mbak tentang LPS 😊 iya sih, kita kalau mau nabung ya di tempat yang jelas2 saja, yaitu bank. Kalau tempat lain ga dijamin, takutnya ujung2nya malah rugi ya mbak 🤗 thanks for info mbak..
BalasHapusAnak zaman sekarang dikit2 uangnya dibelikan sesuatu yang abis nilainya ya mba tian. Misal mobil. Gaya dulu nabung belakangan. Syukurlah ada acara begibi. Biar sadar bahwa nabung itu penting.
BalasHapusIngat zaman saya kecil dulu ada lagu anak-anak yang ngajarin buat nabung ke bank
Kejadian yg menimpa ortu mba skrg malah banyak terjadi di Sumedang di sekitar rumah kakekku. Kata org2 disana katanya ada bank keliling, pdhl mah rentenir dan banyak yg kejebak. Literasi keuangan kaya gini hrs diperbanyak juga ya di daerah-daerah.
BalasHapusMungkin anak zaman now lebih suka berinvestasi gtu kali ya ketimbang menanbung konvensional. Eh tapi di bank yang dijamin LPS juga bisa investasi sih ya?
BalasHapusYang penting jangan hura2 dan inget2 kudu beli kebutuhan kek rumah, nabung buat masa pensiun dll. Kempen kyk gini bagus banget, soalnya ada jg kaum milenial yang penganu YOLO heuheu
Kegiatan yang keren nih Mbak. Nambah wawasan juga tentang financial. Saya juga kalau menabung mah pilihnya di tempat yang jelas dan aman. Ya dimana lagi kalau bukan di bank. Apalagi setelah baca ini saya juga baru tahu ada LPS.
BalasHapusIya memang masih banyak yang tergoda investasi bodong ya. Padahal bisa simpan di bank. Tapi harus terjamin LPS jg, karena bank juga ada yang bawa kabur uang nasabah.
BalasHapusAduh, bener nih. Zaman dulu banyak yang tergiur bunga besar taunya malah zonk. Udah paling aman emang nabung di bank.
BalasHapusbagus banget infonya ini, sesuai banget kalau anak-anak harus rajin menabung ya. Menanamkan sejak dini gimana biar nabung di bank. Aku sih belum punya tabungan khusus anak. Jadi pengen mengajak anak nabung di bank
BalasHapusSekarang udah jarang ke bank, mbak. Paling ke atm setor tunai aja. Malas ngantri di bank euy. Saking jarangnya ke bank, jadi lupa juga itu buku rekening disimpan di mana. Hahahah
BalasHapusSampai sekarang pilihan menabungku ya di bank. Saya masih percaya dengan bank. Tentu, harus memilih bank yang dijamin oleh LPS
BalasHapuswah, keren acaranya. jadi paham tentang LPS. ke
a uang itu ga gampang lho, butuh ilmu, terus harus tahu cara dan harus ada uangnya 😂
BalasHapusPenting ya buat kitak untuk melek literasi keuangan, kalau mau investasi hrs ternjamin di LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), biar kita lebih nyaman dan aman
BalasHapusUdah gak khawatir lagi nabung di bank ya mb, apalagi sekarang Bank yang udah dijamin LPS. Daripada di celengan ayam malah dimakan rayap hehuhu
BalasHapusSetuju. Menabung di bank itu saaaangat penting. Meski sekarang banyak yang mengatakan menabung (dalam jangka panjang) itu rugi karena nilai uang makin turun, tak bisa dipungkiri jika beberapa hal hanya bisa dicapai dengan menabung. Misalnya membeli kendaraan atau rumah, tak mungkin dong mengandalkan keberuntungan menang undian saja, hehe.
BalasHapusWaaahh, keren nich acaranya
BalasHapusSelalu pilih bank yg sdh d jamis LPS jdnya aman . Sekarang nabung k bank mudah ya tinggal transfer pake m banking klo tabungan misah sm uang harian
BalasHapus