Sabtu, 08 April 2023

Akhirnya, Obat Sirop Aman untuk Anak

Bismillahirrahmanirrahiim, 

Masih ingat gak sama kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) yang santer beberapa waktu lalu? Ya, bulan Agustus 2022, heboh banget ampun dah berbagai perasaan campur aduk apalagi buat yang punya anak kecil. Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) dikabarkan para penderitanya berujung pada kematian, duh miris banget yah. 



Keresahan dan ketakukan ketika kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) yang dirasakan semua ibu

Keresahan pun makin menjadi apalagi setiap membaca berita yang mengabarkan bahwa angka kasusnya itu terus alami lonjakan. Duh, baru saja agak landai kasus Covid-19, eh datang kasus baru dan membuat resah. Hampir semua orangtua alami keresahan dan rasa cemas berlebihan, termasuk saya. 

Jujurly, saya merasakan kecemasan apalagi ketika kasus itu terjadi, qadarullah anak - anak sempat sakit dan saya yang langsung stress karena bingung banget mau ngasi obat apa ke anak - anak, padahal biasanya anak saya konsumsi obat sirop karena kurang bisa konsumsi obat kapsul atau tablet. Dilema banget. 



Ketika kasus itu melonjak, kondisi cuaca pun sedang tidak bersahabat jadi pastinya banyak yang sakit. Masih ingat banget nih pas waktu itu neng Marwah badannya demam dan ada batuk pilek, duh saya bingung mau kasi obat apa. Dikasih obat sirop saya khawatir, dikasi obat kapsul atau tablet anaknya malah muntah. Lantas akhirnya saya bawa anak ke dokter dan sama saja, disana malah diberikan puyer karena obat sirop belum bisa dibuatkan resep. Bener- bener ketir banget buat saya ketika itu, mau ngasi obat saja dilema dan penuh rasa takut. 


Obat racikan Marwah ketika sakit

Finally, Ibu bisa bernapas lega kembali 

Alhamdulillah, finally saya sebagai ibu bisa bernapas lega karena mendapatkan kabar yang menyatakan bahwa sekarang obat sirop sudah aman dikonsumsi anak. HOAKS kali, bukan kok. Ini asli dan beneran karena disampaikan secara langsung oleh pihak otoritas kesehatan yang berwenang dalam pengawasan obat yang beredar di Indonesia.

Khawatir sih wajar saja, karena sebelumnya banyak informasi palsu dan simpang siur tentang keamanan sirop obat anak ini, jadi wajar kan kalau masih ada beberapa orangtua terutama ibu yang bingung dan ragu, bahkan para tenaga medis pun merasakan kebingungan dan keraguan yang serupa untuk memberikan resep obat sirop.

Tidak bisa lupa begitu saja kasus GGAPA 

Kasus yang kian melonjak, membuat pemerintah tidak bisa berdiam saja, pemerintah melakukan banyak langkah dan investigasi. Setelah ditelusuri, ternyata penyebabnya itu adalah pencemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen (DEG) oleh beberapa oknum perusahaan suplier kimia. 

Setelah ditemukan biang kerok masalahnya yang menyebabkan GGAPA ini, pemerintah langsung melakukan tindakan menarik dan juga menghentikan semua peredaran obat sirop yang terbukti mengandung bahan- bahan berbahaya yang menyebabkan GGAPA itu. 

Riuh sekali kasus ini, membuat hampir semua instansi dan organisasi yang terkait banyak melakukan usaha dan juga melakukan investigasi serta evaluasi ulang pada obat sirop yang beredar. Hingga pada bulan Desember 2022, BPOM mengeluarkan rilis daftar sirop obat yang terbukti aman untuk digunakan, aaah bisa bernapas lega kan? Meskipun memang saya akui masih ada rasa takut untuk memberikan obat sirop untuk anak. Maish terbesit dalam benak itu BENARKAH SIROP OBAT SUDAH AMAN UNTUK DIKONSUMSI ANAK? 



Dialog Interaktif Kesehatan : Sirop Obat Aman untuk Anak 

Rasa gundah, gulana dan keresahan para orangtua akhirnya terjawab nih, ini bukan hoaks atau berita palsu. Ini benar adanya bahwa sirop obat aman untuk anak.  Ini bisa dibenarkan karena ada acara Dialog Interaktif Kesehatan : Sirop Obat Aman untuk Anak , sebuah dialog interaktif yang digelar hari Selasa,  21 Maret 2023 , bertempat di Hotel Royal Kuningan Hotel, Jakarta. Dialog interaktif ini diselenggarakan oleh Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) yang juga mengundang narasumber yang kompeten pada bidangnya, dari Kemenkes, BPOM, IDAI, IAI dan juga Pakar Farmakologi. 

Narasumber yang ada di dialog interaktif ini adalah : 

1.   Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S, selaku Direktur Produksi dan Distrbusi Kefarmasian Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI.

2.  Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M.Pharm, selaku Direktur Standarisasi ONPPZA sekaligus Plt. Direktur Registrasi Obat BPOM RI.

3.  Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

4. Apt. Noffendri Roestram, S.Si selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

5. Prof. Apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar Farmakologi, Farmasi Klinis ITB.

6.  Prof. Dr. Rer.Nat. Apt. Rahmana Emran Kartasasmita selaku Guru Besar Kimia Farmasi ITB 

Selain narasumber itu, turut hadir Mona Ratuliu, sudah pada kenal dong  sama Mona Ratuliu seorang selebriti, ibu dari 5 anak. Mona Ratuliu menjadi perwakilan dari para ibu yang ada di Indonesia. Turut hadir juga Bapak Andreas Bayu Aji, selaku Sekjen GP Farmasi Indonesia, juga merupakan ketua panitia acara dialog interaktif ini. Dialog interaktif ini dipandu oleh Bapak Elfiano Rizaldi, selaku Drektur Eksekutif GP Farmasi Indonesia, bersama dengan presenter kondang, Ivy Batuta. 



Dialog Interaktif pun dimulai, setelah doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan - sambutan yang menyampaikan bahwa setelah badai "kasus" yang sempat melanda ini , masih menyisakan badai kecil yang berupa kekhawatiran dan juga pertanyaan - pertanyaan dari para orangtua terutama ibu yang masih mempertanyakan keamanan sirop obat yang aman untuk anak. 

Dialog interaktif yang sangat keren nih, banyak penuturan yang masuk diakal para ibu tentang keamanan sirop obat ini. Narasumber keren ini memberikan banyak pencerahan untuk kita dan semoga bisa menghapus kekhawatiran dan pertanyaan serta keraguan kita semua. Dialog interaktif ini digelar supaya tidak ada lagi yang bingung, tidak ada lagi keraguan diantara para medis atau apoteker untuk memberikan resep sirop obat untuk anak. 

Ketika kasus GGAPA ini melonjak, bulan Agustus 2022. Kemudian dilakukan berbagai investigasi, lalu bulan Oktober 2022 Kemenkes memberhentikan semua penggunaan sirop obat sebagai upaya penanganan GGAPA. Setelah dilakukan penyetopan peredaran sirop obat ini, kasus GGAPA melandai. 

Pemerintah melakukan penyetopan peredaran obat sirop itu untuk selamatkan anak - anak Indonesia, supaya korban kasus GGAPA ini tidak ada lagi. Kemenkes sebagai instansi yang bertanggung jawab sudah melakukan usaha terbaiknya. 


Apa yang dilakukan Kemenkes?
Kemenkes langsung bekerja, kumpulkan semua pihak Rumah Sakit dan tata laksana untuk memberikan sosialisasi. Kemudian mengeluarkan surat edaran tentang penghentian / penyetopan sementara penggunaan obat sirop pada setiap fasilitas layanan kesehatan. Kemenkes juga gelar konferensi pers untuk menyebarluaskan informasinya. Itu yang dijelaskan oleh Dra Agusdini pada gelaran dialog interaktif. 


Dituturkan Dra Agusdini, bahwa yang selanjutnya harus dilakukan adalah monitoring, pencegahan dan penanganan langsung dari Kemenkes. Dijelaskan juga bahwa pihak otoritas kesehatan sudah menyatakan bahwa sirop obat yang sudah dilakukan verifikasi ulang dan dirilis BPOM adalah sirop obat yang aman. Jadi, dihimbau semua masyarakat sudah bisa menggunakan kembali sirop obat, sesuai anjuran. 



Kemenkes juga hadiri sidang WHO beberapa waktu lalu, dan WHO juga memberikan apresiasi terhadap langkah cepat yang sudah diambil pemerintah dalam selamatkan warga dari ancaman covid-19, Masya Allah keren banget yah. Padahal Indonesia itu negeri yang luas, penduduknya banyak dan tersebar ke banyak pulau. Tentu saja ini ada campur tangan dari peranan para stakeholder, termasuk GP Farmasi Indonesia, untuk selesaikan kasus demi kasus. 

Penanganan dari BPOM 

Paparan yang tidak kalah seru dari Dra Tri Asti yang menjelaskan bahwa ketika melakukan evaluasi dan mengeluarkan izin satu obat saja, BPOM itu menggunakan banyak dasar dan kriteria loh, jadi ga sembarang. Kriteria itu baik yang yang berlaku secara nasional ataupun internasional, WHO juga rutin loh menilai kinerja BPOM. 

Dijelaskan juga regulasi pengawasan yang diterapkan BPOM sebelum obat itu masuk ke pasaran. Jelas harus diawasi, karena BPOM ini kan penanggung jawab paling depan, paling utama untuk menjamin keamanan dan khasiat bahkan mutu dari obat - obatan yang beredar di masyarakat. 

Dengan adanya kasus in, BPOM ambil langkah cepat, mulai dari intensifikasi, sebaran produk, penelusuran dan juga pemeriksaan terhadap sarana produksi dan juga distribusi, sampai akhirnya ketemu deh siapa biang kerok alias oknum yang harus bertanggung jawab dibalik kasus ini. 

Alhamdulillah, rasa khawatir diredam karena oknum sudah ditangkap, 18 oktober 2022 lalu sirop obatnya dihentikan. BPOM secara perlahan kemudian merilis daftar obat yang aman dikonsumsi, sejak November 2022 sampai Februari 2023 sudah dirilis ada sekitar 616 produk obat yang aman dikonsumsi. 



Dijelaskan juga oleh Dra Tri Asti bahwa daftar produk sirop obat aman dikonsumsi selama mengikuti dosis dan anjuran pakai. Kita masyarakat sudah bisa cek di website atau media sosial BPOM dan juga kanal publikasi BPOM. Sekarang masyarakat, pasien, tim medis sudah bisa bernapas lega, no worry lagi deh untuk menggunakan produk sirop obat. 

Supaya nggak khawatir nih, buat kita yang ingin mengetahui daftar obat apa saja yang sudah dinyatakan aman oleh BPOM REPUBLIK INDONESIA, langsung saja cek di  https://www.pom.go.id/new/view/direct/sirup_obat_aman  . 



Tanggapan Dokter Spesialis Anak 
Dilanjut nih paparan dari Dr Piprim selaku Dokter Spesialis Anak yang menjelaskan tentang antisipasi dan penanganan kasus Gangguan Ginjal Anak Progresif Atipikal, bahwa gangguan ginjal akut itu adalah terjadinya penurunan dan gagal fungsi ginjal. Penyebabnya bisa bermacam - macam dan juga bisa terjadi pada semua umur, bukan hanya anak. 



Dr Piprim juga menjelaskan bahwa GGAPA itu sebenarnya kasus lama, sudah ada sejak lama jadi perlu dilakukan investigasi tentang penyebabnya jika kasus terjadi hanya individual. Namun pada kasus yang marak kemarin ini hampir semua dokter anak dan pakar ginjal anak stress loh. Karena pasien anak yang tadinya baik - baik kondisinya, sudah diberikan terapis standar sesuai prosedur namun pasien anak itu meninggal. Sedih pasti ya. Mereka pun mencari tahu dimana nih biang masalahnya sampai akhirnya ada laporan bahwa sirop obat anak tercemar EG/DEG. 

Para dokter saja sempat tidak percaya, masa sih hanya karena sirop obat saja anak bisa meninggal, sungguh tidak masuk akal. Lantas dilakukan investigasi dan sebaran informasi untuk meyakinkan semuanya. Setelah Kemenkes mengeluarkan keputusan untuk menghentikan semua bentuk pemberian sirop obat, BPOM pun bergerak cepat melakukan investigas sampai akhirnya ditemukan bahan baku yang mengandung 99% EG, itu yang jelaskan Dr Piprim. 

Dr Piprim juga menegaskan IDAI bukanlah organisasi yang bisa menentukan bahwa sirop obat itu aman atau tidak, dokter juga secara profesi adalah user. Dokter memberikan resep obat kepada pasien, para dokter juga yang memberikan rekomendasi obat yang mana sesuai rekomendasi dari pihak terkait yang berwenang, yaitu BPOM dan Kemenkes. 

Disampaikan juga bahwa untuk saat ini, fakta yang berbicara bahwa dari hasil verifikasi ulang produk sirop obat yang sudah dilakukan BPOM bulan November 2022 itu sudah aman, jadi produk sirop obat sudah dirilis kembali oleh BPOM dan sudah bisa diresepkana kembali oleh para dokter, jadi aman dikonsumsi asalkan ikuti aturan dan anjuran pakainya. 

Pemaparan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 
Selanjutnya tanggapan dan penjelasan dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang didelegasikan oleh ketua umum pengurus pusatnya, Apt Noffendri Roestram, S.Si. Menjelaskan bahawa apoteker adalah tenaga profesional kesehatan yang memberikan pelayanan pada masyarakat terkait kebutuhan obat di apotek. 



Bapak Noffendri menceritakan pengalaman beliau sebagai apoteker yang menerima banyak sekali keluhan dari masyarakat yang merasakan kesulitan mendapatkan akses untuk menggunakan dan membeli sirop obat di apotek, alasannya karena sirop obat belum bisa beredar, bukan hanya itu keluhannya juga untuk mendapatkan obat puyer yang prosesnya lumayan lama selama periode penarikan sementara sirop obat itu. 

Alhamdulillah sejak dirilis sirop obaty oleh BPOM bulan Desember lalu, tidak ada lagi kasus GGAPA massal, ini artinya sirop obat sudah aman untuk digunakan kembali. Masyarakat sudah bisa tenang dan tidak khawatir lagi. Ditegaskan dan dihimbau untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik itu yang atas resep dokter atau pembelian obat bebas. 

Penjelasan pakar Farmakologi 

Dijelaskan oleh Prof Adnyana dan Prof Emran bahwa kasus GGAPA ini terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas, berdampak massal. Propilen Glikol (PG) dan Gliserin sebenarnya ada dalam berbagai produk, seperti dalam farmasi, kosmetik, PKRT, makanan bahkan dalam rokok elektrik. PG dan Gliserin ini banyak fungsinya, ada yang berperan sebagai pengawet, anti-mikroba, disinfektan, humektan, stabilizer, kosolven / meningkatkan kelarutan suatu zat, anti - caking, emulsifier dan lainnya. 



Menurutnya, GGAPA ini bisa disebabkan beberapa faktor yang diantaranya adalah status kesehatan pasien (riwayat penyakit), atau mungkin alergi pasien terhadap bahan tertentu, infeksi yang termasuk juga covid-19, status nutrisi, obat, makanan, logam berat dan masih banyak faktor lainnya. 

Jelasnya lagi, masyarakat harus meningkatkan literasi kesehatan dengan cara memanfaatkan informasi dari berbagai macam organisasi kesehatan yang terpercaya, jadi masyarakat harus bijak dan cerdas menggunakan obat. 

Tanggapan masyarakat

Selain narasumber, tadi sudah saya sebutkan bahwa kita diwakilkan oleh Mona Ratuliu yang juga merasakan kepanikan yang sama ketika kasus GGAPA melanda beberapa waktu lalu. Mona sebagai ibu yang memiliki balita, menceritakan pengalamannya ketika dua anaknya demam. Kebayang dong gimana khawatirnya, anak satu sembuh eh yang lainnya sakit, kebayang deh panik. Apalagi kedua anaknya masih konsumsi obat sirop jadi memang tergantung banget sama obat sirop. 



Mona ratuliu selalu update perkembangn beritanya, harapannya sama dengan kita semua inginkan obat sirop kembali aman dikonsumsi. Dan akhirnya bisa bernapas lega dengan penuh rasa syukur atas kerja keras semua pihak akhirnya obat sirop aman dikonsumsi. Bukan hanya Mona yang lega, saya dan ribuan bahkan jutaan ibu lainnya measakan hal serupa. 

Alhamdulillah sekarang enggak perlu khawatir lagi dan gak susah lagi deh untuk mendapatkan sirop obat di apotek terdekat. ALhamdulillah , terbuka sudah pikiran saya mendapatkan ilmu dari Dialog Interaktif Kesehatan ini. 



Buat teman - teman yang juga butuh informasi tentang organisasi Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, langsung saja cek www.gpfarmasi.id , atau di instagramnya @gpfarmasi 

16 komentar

  1. ibu mana yang gak panik obat sirop ditarik dari pasaraan, secara obat sirop ini andalan banget kalau tiba-tiba anak panas/demam di rumah. Alhamdulillah sekarang udah bisa diakses lagi obat sirop di apotek2 ya

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah ya mak Tian, akhirnya kita para ibu bisa lega sekarang. Karena sudah ada pengumuman kalau sirop obat sudah aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak.

    BalasHapus
  3. Senang deh dengar berita ini. Jadi ga perlu ada drama lagi saat kasih minum obat ke anak2 😍

    BalasHapus
  4. Hati berasa tenang dan lega sih setelah pihak terkait sudah mengumumkan kalau sirop anak kini sudah aman digunakan. Kemarin waktu berita soal gagal ginjal yang disebabkan produk obat sirop tuh beneran bikin panik sih. Aku sampai ngebuang botol sirop anak yang biasa kustok di lemari obat di rumah.

    BalasHapus
  5. Alhamdulilah kalau sudah aman, ortu jadi tenang

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah akhirnya ada kabar baik yg cukup menenangkan ini. Sebelumnya saya termasuk yg sangat khawatir lho.
    Sekarang kalau anak sakit ga apa kasih obat syrup asal sesuai aturan ya

    BalasHapus
  7. Waktu itu anak-anakku lagi bolak balik sakit dan abis minum obat sirop semua. Degdegan banget nunggu release merek yang bebas EG/DEG. Alhamdulillah, obat yang mereka konsumisi dinyatakan aman. Tapi tetep belum berani ngasi obat sirop ke anak sampai beberapa waktu.

    Dengan adanya dialog interaktif ini jadi lebih tenang dan yakin, kalau obat sirop yang lolos uji BPOM sudah aman. Ditambah sekarang sudah ada regulasi obat yang terbaru.

    BalasHapus
  8. alhamdulillah ya akhirnya ini kabar baik untuk para ibu di seluruh Indonesia kalo obat sirop aman dikonsumsi anak-anak

    BalasHapus
  9. Pastinya ini menjadi kabar gembira yang dinantikan banyak orangtua. Karena memang menakutkan banget kejadian GGA pada anak. Semoga jangan sampai ada kejadian lagi, deh

    BalasHapus
  10. aku juga sempat bingung mbak pas obat sirop dilarang itu. alhamdulillah ya sekarang sudah aman obat siropnya buat dikonsumsi

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah ya aman untuk anak, sehingga bisa menjadi obat andalan keluarga lagi

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah,
    Kini sudah ada keterangan dan penjelasan dari para ahli mengenai obat sirop untuk anak. Rasanya menjadi tenang sebagai orangtua kala anak sedang sakit, terutama demam.

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah ya, lega sekarang karena obat sirop sudah aman untuk dikonsumsi lagi tuk anak, secara obat sirop paling mudah diterima oleh anak daripada puyer.

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah akhirnya ada kabar baik karena selama obar sirop dilarang agak bingung mau kasi obat apa saat anak sakit sekarang obat sirop bisa aman dikonsumsi

    BalasHapus
  15. Alhamdullilah ya, Mba, aku bersyukur banget begitu mendengar kabar ini. Pas lebaran anakku demam juga sudah aku kasih sirop obat anak penurun demam, sebelumnya takut banget

    BalasHapus
  16. senangnya ketika obat sirup sudah bisa diedarkan di pasaran tandanya sudah aman untuk dikonsumsi yaah

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon