Bismillah,
Pernah menuliskan mimpi?
Ah, masa sih harus menuliskan mimpi. Mimpi kan hanya bunga tidur. Nyatanya, mimpi bukan semata bunga tidur, menurut teori Sigmun Freud mengatakan bahwa mimpi itu mempresentasikan apa yang diinginkan, apa yang dipikirkan dan juga motivasi yang tidak disadari.
Wah, menarik sekali bukan? Mimpi itu ternyata bukan hanya bunga tidur yang kadang kita anggap nggak ada gunanya.
Tapi banyak loh yang membantahnya, tapi penelitian mengatakan memang ada kecenderungan pikiran yang kemudian menghasilkan mimpi. Tapi pernah sih saya kepikiran sesuatu eh sampai kebawa mimpi. Ada yang pernah seperti itu juga?
Tapi pernah nggak sih temen - temen kepikiran untuk menuliskan mimpi dan menjadikannya jurnal mimpi?
Membuat jurnal, catat aktivitas yang terjadi ketika tidur. Jadi, bangun tidur langsung deh catat apa yang kita ingat, biasanya kan memang masih ingat semalam mimpi apa. Jadi, nanti bisa mengingat kembali mimpi - mimpi itu. Wah, kalau menurut saya ini menarik, dan jujur saya tertarik untuk melakukannya.
Dan saya melakukannya, seminggu terakhir ini.
Jadi, begitu bangun tidur setelah shalat saya ambil buku jurnal. Saya tuliskan apa yang saya ingat saja, saya rinci apa saja yang terjadi ketika saya tidur, alam mimpi yang kadang terasa seperti nyata. Yang paling nyesek, saya pernah bermimpi bertemu almarhum bapak dan nyata sekali, namun dalam mimpi saya berusia belasan tahun. Memeluk almarhum bapak saking takutnya dikejar sesuatu ( saya tidak ingat), hanya saya ingat jeritan ketakutan dan pelukan hangat almarhum bapak. Duh kalau baca lagi jurnal mimpi itu, saya ngerasa gimana gitu.
Ternyata memang ada loh manfaatnya untuk kondisi emosional kita, diantaranya yang saya rasakan adalah :
Lebih kreatif
Yang saya alami, ketika rajin membuat jurnal mimpi, kreativitas semakin terbakar. Karena ketika kita ada keinginan untuk menuliskannya baik itu dalam kertas atau pada notes di smartphone itu kan memicu kreativitas untuk melakukan sebuah pekerjaan. Dalam proses mikirin mimpi, biasanya akan menimbulkan sebuah bahkan banyak pertanyaan yang kemudian akan memberikan inspirasi.
Rutin menuliskan mimpi ini membuat pikiran lebih terbuka dan lebih ingin tahu tentang kehidupan, membantu saya lebih kreatif menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Atasi kecemasan & proses emosi
Tidak semua mimpi hadir karena kehidupan nyata, mimpi datang kadang absurd bahkan ada yang terkesan negatif. Hal ini disebabkan amiglada, yakni bagian otak yang memberikan sinyal respon untuk melawan atau lari, untuk bekerja keras selama keadaan tidur dengan mata yang bergerak cepat.
Ada studi yang menunjukkan bahwa gerakan mata cepat ketika tidur terkait dnegan pemrosesan ingatan emosional. Jadi, baiknya segera tuliskan apa yang dirasakan sepanjang mimpi dan ini membantu atasi emosi.
Juga bisa membantu memproses emosi, begitu juga ketika membuat jurnal mimpi. Karena kan terkadang mimpi itu hadir dari hidup kita juga yah, misal ketika ada rasa takut pada sesuatu, eh sampai kebawa mimpi, benar nggak?
Rutin membuat jurnal mimpi, saya menjadi punya catatan mimpi dan tema juga pola. Saya menjadi lebih mudah untuk memahami perasaan yang tidak bisa saya ungkapkan ketika bangun tidur, jadi lebih paham tentang diri sendiri dan juga suasana hati.
Bagaimana memulai membuat jurnal?
Tanggal & judul
Ketika bangun tidur, bisa catat di note smartphone untuk sementara, setelah shalat subuh dan aktivitas lainnya, biasanya saya tuliskan di journal. Tulis tanggal dan judul itu penting, karena bisa menghubungkan antara mimpi - mimpi lain.
Tulis dengan detail yang diingat
Tuliskan secara detail apa yang terjadi dalam mimpi, ini bisa membantu kita untuk memilah pikiran dan emosi yang terjadi dalam mimpi ketika menceritakan atau menuliskannya.
Baca kembali
Saya suka luangkan waktu untuk membaca kembali setiap journal atau catatan yang sudah saya tulis, termasuk jurnal mimpi ini. Misalnya setiap seminggu atau dua minggu sekali. Ini dilakukan untuk mengetahui potensi apa sih yang dimaksudkan dalam pesan mimpi itu. Kadang mimpi itu menjadi hal yang kreatif dan diluar nalar saya.
Bagaimana?
Tertantang ingin menuliskan mimpi?
Yuk cobain sekarang juga!
See you,
Tian lustiana
Sebutkan 1 atau 2 Jurnal mimpi (bukan cita2 tapi mimpi bunga tidur) yang berkesan Walau hanya bunga tidur tapi ada wellness dari apa yang kita pikirkan pada saat itu