Minggu, 13 Oktober 2024

Rengkuh, Si Pejuang Lingkungan yang Hadirkan Plepah

Saya suka kagum sama anak bangsa yang mau peduli pada lingkungannya. Dan seseorang yang peduli pada lingkungan dengan rasa resahnya pada maraknya pembungkus makanan yang berbahan plastik, kemudian ia dengan ide kerennya hadirkan plepah. Ya, plepah ini dirintis oleh tiga naak muda yang memang sudah memiliki latar belakang desain produk, mereka adalah Rengkuh, Almira dan Fadhlan. Mereka adalah wujud nyata dari anak bangsa yang sangat peduli akan lingkungannya. 



Plepah ini mengantarkan mereka menjadi pemenang 14th SATU Indonesia Awards 2023 untuk kategori kelompok. Menurut saya mereka memang sangat pantas menjadi pemenang.

Bagaimana mereka kok bisa keidean memproduksi plepah? 

Jadi, tahun 2018 mereka diberikan tugas oleh Badan Ekonomi Kreatif untuk memberikan edukasi, pendampingan dan juga eksplorasi bersama para pelaku kreatif di beberapa daerah Indonesia. Namun seakan ada ilham dan ide aja begitu melihat jasa delivery / jasa antar makanan. Kok jadi ada rasa khawatir dalam hati Rengkuh, khawatir akan penggunaan styrofoam yang banyak digunakan sebagai kemasan makanan. Bahkan, pernah suatu kali menyelam di Pantai, bukan ikan yang ditemuinya namun banyak sekali sampah kemasan makanan dari styrofoam. 


Bukan hanya di Indonesia, ketika Rengkuh mengunjungi berbagai negara, Rengkuh terinspirasi untuk menciptakan bungkus makanan dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Hingga akhirnya Rengkuh menemukan bahan yang bisa digunakan untuk idenya, pelepah pohon pinang.

Menurutnya, pembungkus makanan yang sebenarnya itu harus dari bahan alami di Indonesia, ada daun jati, daun pisang dan lainnya. Dipikirkanlah gimana caranya orang - orang bisa membawa pembungkus alami itu kemana saja, dipikirkan juga bagaimana sebuah pembungkus makanan itu dari bahan alami dan memberikan banyak kebaikan untuk lingkungan. 

Untuk mewujudkan ide keren ini, Rengkuh tidak berjalan sendiri. Selain teman - temannya, juga merangkul masyarakat sekitar dan memiliki cita - cita meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat. Serta memiliki tujuan lainnya yakni menyediakan solusi alternatif penggunaan plastik sekali pakai. 



Ide program plepah ini ternyata membuahkan banyak sekali manfaat. Sudah dirasakan oleh lebih dari 30 kepala keluarga di Desa Mendis, Musi Banyuasin dan Tanjabung Timur, Jambi. Masyarakat sekitar sudah mendapatkan peningkatan income loh , dari 750ribu sampai 1,5 juta per bulannya, wah lumayan sekali yah. Manfaat lain pun dirasakan oleh banyak pihak, seperti para petani, pemasok bahan baku, tim produksi dan juga tim operasional. Jadi bukan hanya untuk lingkungan namun juga untuk masyarakat. 

Plepah, diterima dengan baik namun tetap ada tantangan

Ide menciptakan produk ini memang sangat keren, wajar ya jika mendapatkan tanggapan dan antusiasme yang lumayan tinggi. Rengkuh mengatakan bahwa sekarang itu sudah ada tiga titik loh untuk tempat produksi Plepah, di Sumatera Selatan, Jambi dan Cibinong Bogor. Semoga next bisa tersebar ke seluruh Indonesia yah. Mereka itu bisa memproduksi 120 ribu kemasan per bulan, amazing banget. 



Meski diterima dengan sangat baik, namun saat ini Plepah hadapi kendala keterbatasan kapasitas produksi dan juga kelancaran suplai energi di area produksi. Plepah juga butuhkan investasi baik itu dari lembaga atau perorangan, supaya mempercepat peningkatan kapasitas produksi. 

Plepah juga harus bisa imbangi harga, ya harus berusaha turunkan harga supaya mendekati harga jual pembungkus lain seperti styrofoam atau karton. Harapannya masyarakat bisa beralih pada kemasan Plepah tanpa harus menambah atau mengeluarkan biaya lebih. 

Pada saat ini Plepah sudah bisa produksi kontainer makanan yang bisa terurai dalam 60 hari. Ini merupakan hasil dari inovasi dengan mesin dan material. Produk Plepah juga anti air dan bisa dipanaskan hingga 200 derajat celcius selama 4 menit dalam Microwave, 45 menit dalam oven. Produk Plepah ini sebelum diedarkan sudah disterilkan dengan UV.



Tantangan yang sangat berat sekarang adalah meyakinkan masyarakat untuk mau beralih pada kemasan yang lebih ramah lingkungan. Mungkin kedepannya harus bisa terus mengefisienkan ongkos produksi supaya produk Plepah ini bisa dijual lebih murah, jadi masyarakat lebih tergerak untuk membeli dan menggunakannya. 



Semoga ide brilian dari Rengkuh dan teman - temannya ini dengan produk Plepah nya bisa tersebar ke seluruh Indonesia, dan bisa memberikan edukasi lebih baik lagi akan penggunakan kemasan makanan yang lebih ramah lingkungan. 

Sampai jumpa pada cerita hebat dari para pemenang SATU INDONESIA AWARDS lainnya. 


See you,

Tian lustiana 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.