Senin, 28 Oktober 2024

Sekolah Rakyat Cicalengka, Langkah Awal Wujudkan Anak - Anak Hebat

Tianlustiana.com - Pendidikan, adalah hal yang sangat penting, untuk kemajuan bangsa dan negara. Para generasi muda yaitu anak - anak harus belajar dengan baik, mendapatkan pendidikan yang baik demi generasi cemerlang dimasa mendatang. Namun, ternyata tidak semua orang bisa merasakan pendidikan sampai jenjang yang tinggi. Banyak anak - anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi. Ini adalah masalah kita bersama, masalah yang harus segera diselesaikan. Semua anak Indonesia harus mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang sama, mereka harus bisa sekolah. 




Selain ekonomi, akses transportasi yang masih minim juga menjadi alasan anak - anak putus sekolah. Di daerah itu tidak ada Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar pun hanya dua, jadi mereka harus ke kabupaten Sumedang atau ke Cicalengka untuk meneruskan sekolah, tentu saja ini memerlukan biaya operasional yang lumayan besar. Ini yang mendasari hadirnya Sekolah Rakyat Cicalengka. 

Sekolah Rakyat Cicalengka ini berdiri sejak tahun 2009, dinaungi oleh Yayasan Frekuensi Indonesia, yang bergerak di bidang pendidikan. Berada dibawah divisi pendidikan dan pengembangan, dipimpin oleh Agus Akmaludin. Sekolah Rakyat Cicalengka ini memiliki tujuan utama untuk mengurangi angka putus sekolah di Kampung Ranca Belut, Desa Tanjung Wangi Cicalengka Jawa Barat.




Agus Akmaludin, pendiri dan juga kepala Sekolah Rakyat Cicalengka, mengatakan bahwa dirinya memiliki tujuan pasti sejak awal yaitu mengubah cara pandang para orang tua yang ada di Desa Tanjung Wangi, karena sebagian orang tua beranggapan bahwa anak - anaknya harus membantu pekerjaan orang tua di sawah atau kebun, sehingga pendidikan diabaikan. Tekad Agus Akmaludin kuat, terus meyakinkan para warga bahwa pendidikan itu sangat penting untuk masa depan anak - anak. Perlahan, kepercayaan warga pun berhasil diraih, Sekolah Rakyat Cicalengka mulai beroperasi, mulai dengan bimbingan belajar di Mushola dan di rumah - rumah warga. 

Setelah rutin melakukan kegiatan belajar mengajar di Mushola dan rumah warga, mulai lah membangun sekolah dari swadaya masyarakat. Sekolah Rakyat Cicalengka ini dibangun dari nol rupiah, awalnya bangunannya bilik, sekarang sudah menjadi bangunan permanen. Ini tuh hasil dari patungan masyarakat sekitar dan dari luar juga, karena memang tidak ada anggaran dari pemerintah untuk Sekolah Rakyat Cicalengka ini. 




Awal - awal berdirinya sekolah, beberapa pengajarnya dari relawan - relawan yang kebanyakan mahasiswa, mereka ikut mengajar karena menurutnya ada tantangan tersendiri karena memang harus pandai mengatur jadwal mengajar dengan jadwal kuliah. Kebanyakan pengajar di Sekolah Rakyat Cicalengka ini mengajar memang dari panggilan hati, padahal akses transportasinya lumayan jauh loh, tapi mereka niat untuk memajukan pendidikan dan menjadikan anak - anak menjadi manusia yang berguna. 




Kurikulum tambahan Sekolah Rakyat Cicalengka

Sekolah Rakyat Cicalengka dengan kurikulum nasional dan juga ada materi tambahan yang membuatnya beda dari sekolah lainnya. Salah satu program yang dijalankan adalah kegiatan kewirausahaan. Para siswa aktif diajarkan membuat dan menjual produk seperti cokelat aya ubian (Cobian) dan Bodogol Gepuk (Bopuk). Program ini tidak dijalankan secara terus - menerus karena takut mengganggu jam belajar dan fokus siswa. Namun Agus tetap memutar otak untuk mencari cara supaya siswa bisa belajar keterampian tambahan tanpa harus korbankan waktu belajarnya. 



Solusinya, Agus menerapkan pembelajaran berbasis proyek, atau project based learning. Pada projek ini setiap siswa kelas 9 wajib membuat blog, dalam projek ini siswa diharuskan membuat puisi, cerita pendek atau karya tulis lainnya yang akan dipublikasikan di blog mereka. Cara ini bukan hanya membuat siswa belajar menulis namun juga supaya mendapatkan keterampilan digital yang sangat dibutuhkan pada era teknologi yang semakin pesat. 

Para siswa Sekolah Rakyat Cicalengka pada semangat loh, mereka semangat setiap berangkat sekolah, meskipun akses mereka untuk ke sekolah tidak mudah, mereka harus melewati ladang warga, bukit bahkan hutan, namun semangat mereka tak gentar. 


Sekolah Rakyat Cicalengka ini bukan hanya fokus pada kegiatan belajar mengajar, juga mengadakan program parenting days, agenda yang rutin dilakukan bulanan menjadi media silaturahmi antara orang tua dan pihak sekolah, diskusi tentang karakter anak dan kegiatan sekolah. Jadi orang tua bisa mengetahui sepenting apa peranan sekolah untuk anak - anak. 

Harapan Agus tidak muluk - muluk, harapannya supaya anak - anak yang berada dalam usia wajib sekolah tetap bersekolah, tidak ada yang putus sekolah karena alasan akses sekolah yang jauh atau kendala ekonomi. 

Berharap ada bantuan dari pemerintah yang bisa memberikan perhatian lebih pada sekolah rakyat ini, supaya tetap berjalan dan tetap bisa memberikan kesempatan belajar pada anak - anak di daerah terpencil. 




Sekolah Rakyat Cicalengka bermetamorfosis menjadi SMP Djuantika 

Sekolah Rakyat Cicalengka kini berkembang pesat, menjadi SMP Djuantika. Dan menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards, penghargaan bergengsi untuk mereka yang berkontribusi dalam masyarakat. Penghargaan yang sangat baik untuk lebih effort lagi menjadi manusia yang memberikan kebaikan dan manfaat bagi lingkungannya, khususnya pada lima bidang utama, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan dan teknologi. 

Add Comments

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon