Jumat, 15 November 2024

Menjadi Perempuan Seimbang, dalam Kehidupan Kerja dan Keluarga

Tianlustiana.com - Pernah tidak terpikirkan akan memberikan kontribusi dalam mengisi celah keilmuan yang sering terabaikan. Langsung hening dan berpikir ketika baca tema itu, well saya sama sekali tidak pernah terpikirkan sebelumnya apa kontribusi saya untuk mengisi celah keilmuan yang belum banyak dibahas. 



Sebagai seorang ibu bekerja dan juga blogger, saya harus melibatkan ini. Mungkin saya akan berkontribusi terkait dengan keseimbangan antara karier dan keluarga, pengembangan diri dan isu - isu sosial yang relevan dengan peran dan profesi saya. 


Keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga 

Sebagai seorang ibu yang bekerja, jujur saya hadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga, kadang topik ini menjadi bahan debat dan seringkali terabaikan, meskipun sebenarnya sangat relevan ya dengan kaum perempuan. 



Lantas apa kontribusi saya? 

  • Membagikan pengalaman pribadi. Saya menulis pengalaman dengan blog ini, mulai dari berbagai pengalaman bagaimana cara mengatur waktu, menerapkan prioritas dan juga merancang strategi untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Bukan hanya saya, mungkin banyak ibu diluar sana yang meras kesulitan menjalani peran ganda ini, namun dengan memberikan tips dari pengalaman akan menjadi solusi. 
  • Kolaborasi dengan para ahli / para expert. Saya akan menuliskan artikel yang melibatkan psikologi atau expert lainnya untuk memberikan perspektif yang lebih dalam tentang cara mengelola stress, membagi waktu dan tentang perasaan yang sering muncul, perasaan bersalah. 
  • Konten yang mendukung. Sebagai seorang blogger dan konten kreator saya kembangkan konten berbasis tips yang bisa digunakan para working mom untuk lebih produktif, misalnya membuat konten manajemen waktu, teknik organisasi atau cara menjaga kesehatan mental. 

Kesehatan mental dan kesejahteraan emosional ibu bekerja 

Kesehatan mental ibu bekerja, menjadi salah satu celah yang bisa saya angkat. Ibu bekerja, mengalami tekanan psikologis yang lumayan berat, karena tuntutan pekerjaan dan juga kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu, namun kadang topik ini seringkali diabaikan. 



Apa kontribusi yang bisa saya berikan? 
  • Membangun kesadaran tentang kesehatan mental. Saya sendiri adalah seorang ibu bekerja (meski saya pernah resign setahun lalu, namun tetap harus bekerja freelance), saya mungkin akan lebih sering menulis atau membuat konten tentang penting sekali menjaga kesehatan mental, dan bagaimana seorang ibu bekerja bisa merawat mental mereka sendiri, menerapkan selfcare, me time atau mencari dukungan dari komunitas.
  • Testimoni. Dengan blog dan sosial media yang saya miliki, saya bisa mengangkat cerita nyata tentang tantangan seorang ibu bekerja, tentu saja dengan solusi praktis dan mudah diakses. 

Dan masih banyak lagi celah lain yang bisa saya berikan. Namun sebagai blogger yang juga ibu bekerja, saya memiliki peluang besar untuk mengisi celah keilmuan yang sering terabaikan, dengan membawa perspektif yang praktis, relevan dan juga berbasis pengalaman. Berbagi informasi ini saya harapkan bisa membantu banyak perempuan dalam mengatasi tantangan, meraih keseimbangan antara pribadi dan profesional, perempuan harus tetap berkembang dengan baik sebagai individu dan sebagai profesional. Bismillah, tulisan ini sebagai langkah awal dalam menggali potensi besar yang mungkin saja belum banyak dibahas, namun mungkin saja dibutuhkan banyak orang. 


Sampai jumpa pada postingan saya yang lain,

Tian lustiana 

Add Comments

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon