Namun beda, ketika dokter memberikan diagnosa autoimun RA, tubuh pun mulai berontak, padahal sebelumnya biasa saja. Rasa sakit yang sudah dirasakan bertahun - tahun ini mendadak sangat menyakitkan setiap hari. Badan pun sangat sakit, pegal luar biasa dan mulai kaku. Bahkan untuk berjalan pun ringkih, rasanya berat sekali. Karena mendengar vonis itu. rasanya dunia ini runtuh.
Ya. sejak agustus 2024. Rasanya hidup berubah, ada yang berbeda. Ada rutinitas bulanan yang tidak boleh saya skip, kontrol ke dokter spesialis penyakit dalam, dan ini pun drama banget, hehe. Mungkin akan saya tulis di postingan lain.
Setiap kontrol, dibekali banyak sekali obat. Mulai dari Rheutrex sampai Arava, rasanya bosan deh sejak Agustus 2024 harus konsumsi obat, setiap malam. Sampai - sampai saya buat alarm di hape, karena takut lupa.
Kadang, suka stress sendiri, kenapa sih harus "terpenjara" dengan penyakit ini? Namun, langsung sadar, meratapi keadaan nggak akan mengubah apapun, percuma. Saya, hanya ingin sehat, ingin hidup dengan lebih baik meskipun dengan kondisi yang terbatas, tidak bisa lagi berlari atau loncat, haha. Udah tua juga sih, mau ngapain ya loncat - loncat.
Tekad untuk sembuh dan kembali stabil
Ya, setiap shalat kupanjatkan, agar Allah berikan kesehatan, kesembuhan kembali agar bisa stabil, bisa gerak lebih leluasa dan beraktivitas seperti biasa, tidak lagi flare atau alami lelah yang panjang. Bismillah, selain niat dan doa yang terus kupanjatkan, ada hal lain yang harus dilakukan.
Harus selalu rutin kontrol ke dokter spesiali, sebulan sekali. Melelahkan sih, namun harus dilakukan. Konsumsi obat harus teratur dan sesuai dosis, gaya hidup pun harus dijaga, meski banyak cheatingnya, hehe. Dan yang penting, bersyukur serta terus berusaha lebih sabar menerima kondisi tubuh saat ini.
Meskipun, autoimun RA ini belum bisa sembuh total, namun alhamdulillah kondisi saya stabil. Nyeri dan kaku nggak separah dulu, bergerak pun lumayan lebih ringan, alhamdulillah berkat pertolongan dan kasih sayang Allah.
Menerima, berjuang dan tetap semangat
Meski tidak benar - benar hilang, tapi saya lebih kuat kok dari rasa sakit ini, karena Allah yang menolong. :)
Setiap perjuangan, setiap obat yang harus dikonsumsi setiap hari, rutinitas kontrol bulanan yang melelahkan adalah bukti bahwa saya mencintai hidup, saya tidak akan menyerah. Saya percaya, yang saya lakukan ini akan memberikan kebaikan :).
Buat teman - teman yang juga berjuang melawan autoimun, percayalah bahwa kita akan sembuh, kuat dan selalu bahagia, karena ada Allah yang akan selalu memberikan kekuatan.
Pesan untuk para pejuang autoimun :
- Dengarkan tubuh, jangan abaikan sinyal - sinyal kecil
- Rutin kontrol ke dokter, meski rasanya sangat melelahkan
- Tetap jaga pola hidup sehat, perlahan saja
- Selalu minta dukungan dari orang tersayang
- Yang paling penting, punya niat dan harapan untuk sehat terus
Sampai jumpa pada postingan selanjutnya,
Tian Lustiana
Ya Allah, Paingan udah lama seperti ga ada beredar di dunia perbloggeran macam gathering gitu, ternyata sedang diuji dengan sakit ya...
BalasHapusSemangat,
Saya salut dengan kegigihan untuk bisa sembuh. Memang kita manusia hanya bisa ikhtiar ya. Hasilnya kita tawakal saja. Tapi yakin apapun itu, pasti yg terbaik untuk kita ...
Semoga lekas pulih seperti biasa ya